Kala Langkah dasar meroda hina, ribuan umat mencari tungkai yang menghilang memburam. Rotasi alam memutar penuh dengan derajatnya yang sempurna, dan terpikir bagai tepukul keras menggetarkan nuansa hening.
Tertimbang rasa iba tuk ikut sesaat keganjilan menikam tajam. Terasa urat nadi mengalir ke arah langkah yang penuh dengan bercak darah hasil nartosi ilmuan. Kata tersusun rapih mendampingi aturan saran, tar tertanya ketika gelap kan datang.
Dasar paksaan terhempas menepi sepi. Duri tajam merambat, merayap ke arah organ tak berdaya, lambat laun merasuk melewat hati nista
Sanggupkah kita berpijak saat melangkahkan dasar kehidupan?
By: Mamoth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar